Minggu, 20 September 2009
BELAHAN JIWA
Thomas Moore, penulis buku soulmate berjudul "Honouring The Mysteries of Love" memaparkan bahwa hubungan rohani yang dalam bahasa Inggris "soul", bahasa Sansekerta "atma", bahasa Latin "spiritus", bahasa Yunani "pneuma" dan dalam bahasa Arab disebut "ruh", tidak bisa dijelaskan secara mekanistis, dan tidak bisa dihitung secara matematis, tidak pula ada ukuran baku yang bisa mengukurnya.
Masyarakat Indonesia meyakini konsep jodoh, yaitu semacam keyakinan bahwa dalam hidup seseorang akan menemukan orang yang ditakdirkan Tuhan untuk dia, yang dalam bahasa Ibrani keyakinan itu disebut "Bashert" yang artinya juga sama, yaitu yang sudah ditakdirkan Tuhan untuk mu.
Dalam bahasa Inggris kita kenal dengan sebutan "Soulmate" yang artinya belahan jiwa. Secara psikologis tiap orang tentu berharap dalam hidup ini menemukan seseorang yang sudah ditakdirkan atau dijodohkan Sang Pencipta untuk dia. Karena itu, sering kali kita merasa ada seseorang yang menjadi pasangan hidup kita, tentulah merupakan belahan jiwa kita, padahal belahan jiwa yang dimaksud dengan istilah "Soulmate" atau "Bashert" dalam bahasa Ibrani, belum tentu akan bertemu dalam suatu ikatan perkawinan.
Itu disebabkan pengertian yang ditakdirkan alam lebih luas dari pada yang kita istilahkan sebagai jodoh antara lawan jenis. "Soulmate" sendiri merupakan jodoh rohaniah, dan jodoh itulah yang dianggap sebagai belahan jiwa. Belahan jiwa itu sendiri bisa berupa teman baik, saudara, atau bahkan bisa juga binatang piaraan.
Perihal "Soulmate" yang berupa binatang piaraan itu, misalnya bagaimana orang cacat yang mempunyai anjing yang bisa menolong hidupnya, seolah-olah mereka ditakdirkan hidup bersama, saling menyayangi, saling mendukung.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Setelah dibaca jangan lupa posting komentarnya ya...terimakasih