Jumat, 04 September 2009

CITRA KAUM PRIA


Melihat gambar porno dapat dikatakan menjadi bagian yang inherent dalam kehidupan pria. Entah dalam porsi yang sedikit atau banyak, dapat mengentalkan aksentuasi imajinasi kaum pria tentang wanita sebagai obyek seksual. Namun sebagai kaum pria sering diperlakukan “tidak adil” khususnya dalam hubungannya dengan pencitraan sex. Dalam urusan sex, kaum pria memiliki citra yang lebih buruk dibanding kaum wanita. Sebagai contoh sering kita mendengan atau membaca adanya istilah “hidung belang”. Terminologi yang kerap ditimpakan kepada kaum pria yang suka berkunjung ke kompleks lokalisasi. Emang benar sih pencitraan yang berkonotasi buruk terhadap kaum pria jika dipandang dari norma apapun kegiatan perzinahan adalah sebuah perilaku yang negatif. Akan tetapi perlu dipertanyakan bahwa para PSK yang melayani barisan “hidung belang” tersebut tidak mendapatkan “gelar” yang sederajat. Alih-alih dicap negatif, mereka malah digelari “kupu-kupu malam”.
Memang harus diakui para PSK tersebut menerjuni dunia hitam lebih banyak karena faktor ekonomi. Banyak dari mereka yang terpaksa menjual himpitan daging untuk menghidupi keluarga, baik orang tua maupun anak. Kemiskinan dan mungkin kebodohanlah yang menyebabkan semuanya ini. Sebuah perspektif yang tentu saja mengundang empati. Hingga terciptalah gelar “indah” bagi mereka. Bagaikan keindahan kupu-kupu di malam hari.

Tetapi tunggu dulu, bukankah para pria yang menggunakan jasa PSK justru memberikan penghidupan bagi mereka. Faktor ekonomi yang menghimpit justru terselamatkan oleh kehadiran para "hidung belang". Apalagi kalau direnungkan bahwa transaksi sex diantara mereka terjadi atas dasar kesepakatan harga. Mungkin akan lebih adil apabila para PSK digelari "mulut belang" dan para pria pelanggan PSK digelari "hidung belang"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Setelah dibaca jangan lupa posting komentarnya ya...terimakasih