belum memiliki konsep bahwa ia tidak mampu. Dia akan terus bersemangat mencoba melakukan segala hal baru dengan antusias dan tekun, suatu totalitas keikhlasan yang sempurna ia kerahkan segala apa yang ia punya, sampai kemudian jika ia kurang beruntung, mulai masuk pesan-pelan ketidakmapuan dari lingkungan yang di penuhi kata-kata "jangan", "tidak boleh" si bayi yang polos itupun mulai meragukan potensi yang di milikinya. Perasaan bahwa anda sanggup menentukan dan merencanakan kehidupan anda sendiri, sebenarnya sangat kuat terasa di dalam hati anda. Terbukti sekali usaha anda di remehkan oleh orang lain, anda akan merasa tidak senang. Tetapi meskipun perasaan mampu itu merupakan fitrah manusia , pada saat masuk ke dalam masyarakat, ia akan di paksa untuk menerima kesepakatan bersama, bahwa ia akan berhasil jika :
- Kalau punya banyak uang
- Kalau di berikan kesempatan
- kalau mempunyai banyak relasi dsb nya
Di sini kita di ingatkan bahwa kita sudah di karuniai berkah kelahiran yang sangat luar biasa untuk boleh berhasil di dalam apapun rencana keberhasilan kita di masa mendatang. Semua manusia dilahirkan untuk sukses. Tuhan menciptakan manusia bukan untuk kegagalan. Dan juga kegagalan manusia itu bukanlah nasib, melainkan suatu keputusan yang kurang tepat, dan selalu bisa di atur kearah keberhasilan.
Kegagalan manusia itu bukanlah nasib, melainkan suatu keputusan yang kurang tepat n suatu saat pasti berhasil apabila mau mencoba lagi
BalasHapus