Selasa, 27 Oktober 2009

PERUBAHAN


"Change is the law of life, and those who look only to the past or the present are certain to miss the future" (John Fitzgerald Kennedy)
Penadapat bahwa tidak banyak orang yang suka akan perubahan memang benar, namun walau begitu perubahan tidak bisa dihindarkan. Harus dihadapi, karena pada hakikatnya memang seperti itu karena proses dan dampak dari suatu perubahan bisa mengarah pada titik positif.
Memang diakui bahwa banyak masalah yang bisa terjadi ketika perubahan akan dilakukan, dimana masalah yang paling menonjol adalah "penolakan atas perubahan itu sendiri" atau istilah yang populer adalah "resistensi perubahan". Penolakan atas perubahan tidak selalu negatif karena justru dengan adanya penolakan tersebut, maka perubahan tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Penolakan atas perubahan bisa jelas kelihatan, misalnya mengajukan protes. Karena persoalan kepribadian, persepsi, dan kebutuhan, maka seseorang punya potensi sebagai sumber penolakan atas perubahan, yaitu :
a.KEBIASAAN, Merupakan pola tingkah laku yang kita tampilkan secara berulang-ulang sepanjang hidup kita. Kita lakukan itu, karena kita merasa nyaman, menyenangkan. Bangun pukul 5 pagi, ke kantor pukul 7, bekerja, dan pulang pukul 5 sore. Istirahat, nonton TV, dan tidur pukul 10 malam. Begitu terus kita lakukan sehingga terbentuk satu pola kehidupan sehari-hari. Jika perubahan berpengaruh besar terhadap pola kehidupan tadi maka muncul mekanisme diri, yaitu penolakan.
b.RASA AMAN,Jika kondisi sekarang sudah memberikan rasa aman, dan kita memiliki kebutuhan akan rasa aman relatif tinggi, maka potensi menolak perubahan pun besar. Mengubah cara kerja dapat memunculkan rasa tidak aman.
c.FAKTOR EKONOMI,Faktor lain sebagai sumber penolakan atas perubahan adalah soal menurun-nya pendapatan. misalnya,pegawai menolak kode etik karena akan kehilangan penerimaan lain-lain.
d.TAKUT AKAN SESUATU YANG TIDAK DIKETAHUI, Sebagian besar perubahan tidak mudah diprediksi hasilnya. Oleh karena itu muncul ketidak pastian dan keragu-raguan. Kalau kondisi sekarang sudah pasti dan kondisi nanti setelah perubahan belum pasti, maka orang akan cenderung memilih kondisi sekarang dan menolak perubahan.
e.PERSEPSI,Persepsi cara pandang individu terhadap dunia sekitarnya. Cara pandang ini mempengaruhi sikap. Pada awalnya program keluarga berencana banyak ditolak oleh masyarakat, karena banyak yang memandang program ini bertentangan dengan ajaran agama, sehingga menimbulkan sikap negatif.

Mengatasi perubahan dapat dilakukan dengan :
1.Pendidikan dan Komunikasi, Berikan penjelasan secara tuntas tentang latar belakang, tujuan, akibat, dari diadakannya perubahan kepada semua pihak. Komunikasikan dalam berbagai macam bentuk. Ceramah, diskusi, laporan, presentasi, dan bentuk-bentuk lainnya.
2.Partisipasi, Ajak serta semua pihak untuk mengambil keputusan. Pimpinan hanya bertindak sebagai fasilitator dan motivator. Biarkan anggota organisasi yang mengambil keputusan.
3.Memberikan kemudahan dan dukungan, Jika pegawai takut atau cemas, lakukan konsultasi atau bahkan terapi. Beri pelatihan-pelatihan. Memang memakan waktu, namun akan mengurangi tingkat penolakan.
4.Negosiasi, Cara lain yang juga bisa dilakukan adalah melakukan negosiasi dengan pihak-pihak yang menentang perubahan. Cara ini bisa dilakukan jika yang menentang mempunyai kekuatan besar. Tawarkan alternatif yang bisa memenuhi keinginan mereka.
5.Manipulasi dan Kooptasi, Manipulasi adalah menutupi kondisi yang sesungguhnya. Misalnya memlintir fakta agar tampak lebih menarik, tidak mengutarakan hal yang negatif, sebarkan rumor, dan lain sebagainya. Kooptasi dilakukan dengan cara memberikan kedudukan penting kepada pimpinan penentang perubahan dalam mengambil keputusan.
6.Paksaan, Taktik terakhir adalah paksaan. Berikan ancaman dan jatuhkan hukuman bagi siapapun yang menentang dilakukannya perubahan.

Sadar atau tidak sadar,proses perubahan selalu diikuti kekuatan-kekuatan yang mendukung dan yang menolak. Melalui cara diatas, bisa jadi kekuatan pendukung akan semakin banyak dan kekuatan penolak akan semakin sedikit.

Unfreezing : Upaya-upaya untuk mengatasi tekanan-tekanan dari kelompok penentang dan pendukung perubahan. Status quo dicairkan, biasanya kondisi yang sekarang berlangsung (status quo) diguncang sehingga orang merasa kurang nyaman.

Movement : Secara bertahap (step by step) tapi pasti, perubahan dilakukan. Jumlah penentang perubahan berkurang dan jumlah pendukung bertambah. Untuk mencapainya, hasil-hasil perubahan harus segera dirasakan.

Refreezing : Jika kondisi yang diinginkan telah tercapai, stabilkan melalui aturan-aturan baru, sistem kompensasi baru, dan cara pengelolaan organisasi yang baru lainnya. Jika berhasil maka jumlah penentang akan sangat berkurang, sedangkan jumlah pendudung makin bertambah.

Memang semua orang bisa berubah, kalau saja dia punya kemauan yang keras dan punya motivasi yang kuat untuk berubah. Tapi setiap orang bisa juga kembali ke sifat asalnya jika tidak ada satu orang pun yang mau mengingatkan ke-tidak baik-annya di masa lampau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Setelah dibaca jangan lupa posting komentarnya ya...terimakasih