Senin, 10 Desember 2012

CARA MELIHAT UANG



Umumnya kita melihat uang dengan mata kita. Padahal sesungguhnya ada dua cara lain untuk melihat uang.  Selain melihat uang dengan mata, manusia juga sebenarnya bisa melihat uang dengan pikiran dan melihat dengan hati.   Berhubung sebagian besar dari kita telah terbiasa sejak kecil melihat uang dengan mata, maka kemampuan kita untuk melihat uang dengan pikiran dan melihat uang dengan hati menjadi menurun, bahkan hampir hilang.     Sampai dengan saat ini, apakah Anda sudah melihat uang dengan hati atau pikiran?  Ataukah anda masih melihat
uang dengan mata?      Hati-hati !  Ada julukan khusus untuk orang-orang yang selalu melihat uang
dengan mata, yaitu “mata duitan”.     Bilamana kita mengalami kesulitan dalam mendapatkan uang yang lebih besar dari  penghasilan kita saat ini,  cobalah untuk menggunakan pikiran dan hati dalam melihat uang tersebut.  Melihat uang dengan pikiran membutuhkan kecerdasan finansial.  Melihat uang dengan hati membutuhkan kecerdasan spiritual yang diantaranya meliputi keikhlasan dan kesabaran.   Uang yang kita harapkan mungkin tidak serta - merta langsung kita rasakan saat itu karena penghasilan kita sudah sebegitu adanya.  Apabila  tiba saatnya nanti, uang itu akan datang secara berkelimpahan.  Jauh lebih banyak dari uang yang kita peroleh secara instan.  Cara melihat uang  yang berbeda ternyata memberikan rezeki yang berbeda pula.  Dunia ini memang mengajarkan kita dengan cara yang aneh.  Bila kita terlalu bernafsu untuk mendapatkan uang, justru uang itu menjauh dari kita.  Kesimpulannya : “Mata hanya  bisa melihat uang kecil, sedangkan pikiran bisa melihat uang lebih besar dan hati bisa melihat uang  jauh  lebih besar lagi”.

6 komentar:

  1. Koruptor hanya bisa melihat uang dengan mata, makanya semakin mengakar korupsi di Indonesia

    BalasHapus
  2. benar bro... koruptor tidak punya hati

    BalasHapus
  3. Kalo melihat dengan Hati itu ma bukan koruptorlah

    BalasHapus
  4. Bicara soal uang dan korupsi sampai kiamatpun tidak pernah selesai

    BalasHapus
  5. Soal uang dan kurupsi? kembali kepada hari nurani

    BalasHapus

Setelah dibaca jangan lupa posting komentarnya ya...terimakasih