Rabu, 24 Juli 2013

KEMAJUAN TEKNOLOGI



Kemajuan teknologi memungkinkan kita untuk dapat berkomunikasi dalam berbagai media tanpa terhalang jarak dan waktu.  Beragam alat komunikasi dengan akses internet semakin luas terjangkau oleh berbagai kalangan.  Berdasarkan data yang dikutip dari berbagai sumber, pada akhir tahun 2012 tercatat bahwa Indonesia memiliki 63 juta pengguna internet yang menjadikan Indonesia menduduki peringkat
ke-8 dunia, mengalahkan negara maju seperti Inggris dan Perancis.  Dan yang tidak kalah menakjubkan adalah fakta bahwa Indonesia menduduki peringkat pertama dunia dalam mengakses situs jejaring social/forum/blog.  Lalu yang menjadi pertanyaan adalah, apakah fasilitas dan kemudahan komunikasi yang telah terbuka begitu lebar, dimana kita turut berperan didalamnya, telah kita manfaatkan untuk memberikan
motivasi positif kepada keluarga,kerabat atau masyarakat pada umumnya yang ada dalam jejaring sosial atau sebaliknya, “update status” lebih banyak kita gunakan untuk menyampaikan keluh kesah, kekesalan yang biasanya digolongkan ke dalam istilah “status galau” yang akhirnya malah menciptakan demotivasi dan menyebarkan aura negatif pada sekitar kita.
Smartphon, tablet,notebook bukan lagi hanya menjadi konsumsi kalangan professional, namun anak-anak di sekolah dasar pun telah dibekali gadget serupa dan mungkin mereka telah piawai menggunakannya dibandingkan generasi kita.  Mereka lebih eksis di jejaring social dengan gadget-nya namun lupa untuk bergaul dan berkomunikasi langsung dengan teman-teman sebaya dan bermain selayaknya anak kecil.    Apakah itu murni keslahan mereka?   TIDAK, mereka mencontoh hal itu dari kita, orang tua mereka, yang juga tidak kalah sibuk dengan “ Black Barry” dan mengobrol dengan teman di BB Messenger Group.  Bahkan tidak sedikit keluarga yang membuat BBM Group dan memilih untuk komunikasi dengan istri dan anak dalam group.  Namun justru diam saat mereka hadir bersama di dalam rumah yang seharusnya menjadi tempat komunikasi terhangat.
Apakah seorang Bapak/Ibu memberikan motivasi dan semangat kepada anak-anak nya hanya dengan mengutip kalimat bijak seorang motivator lalu mengirimnya melalui BBM atau Whatsapp?  Apakah cukup seorang suami/istri mengatakan “ I Love You” kepada istri/suami hanya melalui facebook atau twitter?  Jika hal tersebut dirasa cukup, maka bersiaplah kita untuk hanya mendapat ucapan selamat ulang tahun dari suami/istri/anak melalui gadget  tersebut dan tidak ada lagi pelukan hangat dan kecupan hangat dari mereka. 
Ada yang mengatakan bahwa yang penting adalah “Quality time” karena saya sibuk  dan hanya memiliki waktu yang sangat terbatas untuk keluarga.  Namun fakta membuktikan bahwa kualitas tidak akan dapat tercipta tanpa adanya kuantitas.  Sediakanlah waktu yang cukup untuk keluarga, berkomunikasilah secara langsung dengan tatapan mata dan pelukan hangat.     Kita tidak perlu menjadi seorang motivator yang bicara menggebu-gebu dan menawarkan tips sukses dalam sekejab bagi anak-anak kita, namun jadilah contoh terbaik (role model) bagi keluarga dan masyarakat pada umumnya, sehingga  kita dapat menjadi motivator terbaik bagi keluarga dan masyarakat melalui perilaku hidup kita yang menjadi panutan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Setelah dibaca jangan lupa posting komentarnya ya...terimakasih